TUJUAN,
UNSUR, PRINSIP, DAN PERLUNYA PENGELOLAAN KELAS
A.
Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (1995:2), tujuan
pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
Tujuan
pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada hakikatnya
terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah:
- Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
- Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja.
- Terciptanya suasana yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah
2006:178) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di
kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien.
B. Unsur
Pengelolaan Kelas
Keterampilan mengelola kelas dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
· Preventif, keterampilan yang
berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
· Represif, keterampilan yang
berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
1. Pada
keterampilan preventif, berkaitan dengan kemampuan guru didalam mengambil
inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan hal tersebut yaitu:
a.
menunjukkan sikap tanggap
Keterampilan
ini menggambarkan tingkah laku guru yang telah memperhatikan siswanya sehingga
siswa merasa bahwa guru hadir bersama mereka. Cara yang dilakukan dalam
menunjukkan sikap tanggap ini dengan cara memandang secara seksama, gerak
mendekati, memberikan pernyataan, memberikan reaksi terhadap gangguan atau
ketakacuhan siswa.
b. membagi
perhatian
Pengelolaan
kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa
kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Cara yang digunakan dalam
membagi perhatian yaitu melalui visual dan verbal.
c.
memusatkan perhatian kelompok
Seorang
guru harus mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang diberikan
sehingga siswa tetap terlibat dalam kegiatan belajar. Cara yang dilakukan yaitu
dengan menyiagakan siswa atau memusatkan pada suatu topic dan menuntut tanggung
jawab siswa untuk memperagakan alat atau melaporkan hasil diskusi.
d.
memberikan petunjuk yang jelas
Petunjuk
yang jelas sangat diperlukan oleh siswa sehingga siswa tidak mengalami
kebingungan dalam mengerjakan tugas atau perintah.
e. menegur
Siswa yang
telah mengganggu proses pembelajaran dapat diberi teguran. Teguran harus tegas
dan jelas namun menghindari perkataan kasar atau menghina. Namun teguran ini
dapat disepakati bentuknya saat membuat aturan-aturan tertentu antara siswa dan
guru. Guru harus lebih berhati-hati dalam menasehati siswa terhadap kelas
maupun perorangan.
f.
memberikan penguatan
segala
tingkah laku hendaknya diberi penguatan baik itu penguatan positif maupun
negatif dan teguran pada perilaku siswa yang telah menyimpang.
2. Pada
keterampilan represif, berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa
yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial
untuk mengembalikan kodisi belajar yang optimal. Strategi yang dapat dilakukan
yaitu:
a.
modifikasi tingkah laku
Guru harus
menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan
memodivikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian penguatan
secara sistematis.
b.
pengelolaan kelompok
Guru dapat
menggunakan alternatif lain dalam mengatasi masalah pengelolaan kelas antara
lain dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah kelompok. Ada dua jenis
keterampilan yang diperlukan yaitu memperlancar tugas-tugas dan memelihara
kegiatan-kegiatan kelompok.
c.
menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Kadang-kadang
perilaku siswa yang mengganggu kegiatan di kelas akan menyebabkan proses
pembelajaran yang kurang optimal maka seorang guru harus mampu meningkatkan
kesadaran siswa akan tindakannya dengan cara memindahkan benda-benda yang
bersifat mengganggu, menghilangkan ketegangan dengan humor, memindahkan
penyebab gangguan, pengekangan fisik, dan pengasingan
C.
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
a. Hangat
Dan Antusias
Guru
yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya
dan berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan.
b. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang. Penerapan prinsip ini dapat dilakukan
dengan menggunakan metode pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
c. Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antarara guru dan peserta
didik akan mengurangi munculnya gangguan, sebaliknya akan meningkatkan
perhatian peserta didik. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan belajar serta menciptakan iklim belajar mengajar
yang efktif. Keluwesan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan
sebagainya.
e. Penekanan
pada hal-hal yang positif
Penekanan
pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah
laku peserta didik yang positif daripada
mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dilakukan dengan
pemberian penguatan yang positif dan kesadaran gur untuk menghindari kesalahan
yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f. Penanaman
disiplin diri
Tujuan
akhir dari pegelolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan disiplin
diri sendiri. Oleh karena itu guru sendiri hendaknya menjadi teladan dalam
mengendalikan diri dan dalam melaksanakan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didik ikut berdisiplin dalam
segala hal.
D.
Perlunya
Pengelolaan Kelas
1. Waktu
Pembelajaran
Pembelajar
(guru) dituntut pandai dalam mengelola waktu pembelajaran mulai dari kegiatan allocated time – engaged time on task –
academic learning time, agar waktu yang dimiliki untuk membelajarkan
peserta didik tidak banyak yang terbuang sia-sia.
2. Kebutuhan
Akses Belajar
Setiap
kegiatan pembelajaran memiliki aturan main tersendiri yang harus diikuti oleh
para peserta didik dan guru. Misalnya, ketika pembelajaran membaca, peserta
didik diminta untuk mengangkat tangan saat mau mengajukan pertanyaan atau
memberikan tanggapan. Pada saat yang lain mereka harus memperhatikan bahasa
tubuh guru agar interaksi dan komunikasi terus terjalin. Proses inilah yang
disebut oleh Tharp (1989) dengan istilah participation
structure. Jadi fungsi guru adalah memastikan bahwa para peserta didik
telah memahami bagaimana cara berpartisipasi selama proses pembelajaran agar
memiliki akses belajar yang optimal.
3. Kemampuan
Mengelola Atau Memenej Diri
Glasser
(1990) dan Zimmerman (2004) menyatakan, bahwa melalui control dan pengaturan
diri, para peserta didik akan mampu menunjukkan tanggungjawab terhadap
pelajarannya sendiri..
Adapun
kekurangan dan kelebihan pengelolaan kelas :
a. Kekurangan
1.
Susah diterapkan
2.
Biasanya hanya diterapkan pada tingkat SMP ke atas
3.
Perlu menjaga wibawa dan cara bergaul guru
4.
Senantiasa fokus pada kelas dan segala permasalahannya
b. Kelebihan
2.
Siswa menjadi sangat nyaman bila ini sukses dilakukan
3.
Menjadi pembelajaran yang nyaman
4.
Siswa menjadi cepat menanggapi setiap pembelajaran yang ada
DAFTAR PUSTAKA
·
Azhar, Imam.
2013. Pengelolaan Kelas Dari Teoritis Ke
Praktis. Yogyakarta. Insyira
·
Djamarah, Saiful
Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Cetakan III, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006 ).
·
http://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html. (diakses pada
tanggal 11 April 2014 pukul 24.34 WIB )
·
http://unsur-tujuan-prinsip-pengelolaan-kelas.?//,.(diakses
pada tanggal 11 April 2014. Pukul 14.25 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar