kupu-kupuQ

kupu-kupuQ

Sabtu, 07 Juni 2014

TUJUAN, UNSUR, PRINSIP, DAN PERLUNYA PENGELOLAAN KELAS


TUJUAN, UNSUR, PRINSIP, DAN PERLUNYA PENGELOLAAN KELAS
A.    Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (1995:2), tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
  1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
  2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
  3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
     Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah:
  1. Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam   lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
  2. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja.
  3. Terciptanya suasana yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
B.     Unsur Pengelolaan Kelas
Keterampilan mengelola kelas dikelompokkan menjadi dua yaitu:
·  Preventif, keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
·  Represif, keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
1. Pada keterampilan preventif, berkaitan dengan kemampuan guru didalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut yaitu:
a. menunjukkan sikap tanggap
Keterampilan ini menggambarkan tingkah laku guru yang telah memperhatikan siswanya sehingga siswa merasa bahwa guru hadir bersama mereka. Cara yang dilakukan dalam menunjukkan sikap tanggap ini dengan cara memandang secara seksama, gerak mendekati, memberikan pernyataan, memberikan reaksi terhadap gangguan atau ketakacuhan siswa.
b. membagi perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Cara yang digunakan dalam membagi perhatian yaitu melalui visual dan verbal.
c. memusatkan perhatian kelompok
Seorang guru harus mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang diberikan sehingga siswa tetap terlibat dalam kegiatan belajar. Cara yang dilakukan yaitu dengan menyiagakan siswa atau memusatkan pada suatu topic dan menuntut tanggung jawab siswa untuk memperagakan alat atau melaporkan hasil diskusi.
d. memberikan petunjuk yang jelas
Petunjuk yang jelas sangat diperlukan oleh siswa sehingga siswa tidak mengalami kebingungan dalam mengerjakan tugas atau perintah.
e. menegur
Siswa yang telah mengganggu proses pembelajaran dapat diberi teguran. Teguran harus tegas dan jelas namun menghindari perkataan kasar atau menghina. Namun teguran ini dapat disepakati bentuknya saat membuat aturan-aturan tertentu antara siswa dan guru. Guru harus lebih berhati-hati dalam menasehati siswa terhadap kelas maupun perorangan.
f. memberikan penguatan
segala tingkah laku hendaknya diberi penguatan baik itu penguatan positif maupun negatif dan teguran pada perilaku siswa yang telah menyimpang.

2. Pada keterampilan represif, berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kodisi belajar yang optimal. Strategi yang dapat dilakukan yaitu:
a. modifikasi tingkah laku
Guru harus menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan memodivikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.
b. pengelolaan kelompok
Guru dapat menggunakan alternatif lain dalam mengatasi masalah pengelolaan kelas antara lain dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah kelompok. Ada dua jenis keterampilan yang diperlukan yaitu memperlancar tugas-tugas dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok.
c. menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Kadang-kadang perilaku siswa yang mengganggu kegiatan di kelas akan menyebabkan proses pembelajaran yang kurang optimal maka seorang guru harus mampu meningkatkan kesadaran siswa akan tindakannya dengan cara memindahkan benda-benda yang bersifat mengganggu, menghilangkan ketegangan dengan humor, memindahkan penyebab gangguan, pengekangan fisik, dan pengasingan
C.    Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
a.       Hangat Dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya dan berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
b.      Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Penerapan prinsip ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
c.       Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antarara guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, sebaliknya akan meningkatkan perhatian peserta didik. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d.      Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan belajar serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efktif. Keluwesan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan sebagainya.
e.       Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang positif daripada  mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran gur untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f.       Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pegelolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Oleh karena itu guru sendiri hendaknya menjadi teladan dalam mengendalikan diri dan dalam melaksanakan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin peserta didik ikut berdisiplin dalam segala hal.
D.    Perlunya Pengelolaan Kelas

1.      Waktu Pembelajaran
Pembelajar (guru) dituntut pandai dalam mengelola waktu pembelajaran mulai dari kegiatan allocated time – engaged time on task – academic learning time, agar waktu yang dimiliki untuk membelajarkan peserta didik tidak banyak yang terbuang sia-sia.
2.      Kebutuhan Akses Belajar
Setiap kegiatan pembelajaran memiliki aturan main tersendiri yang harus diikuti oleh para peserta didik dan guru. Misalnya, ketika pembelajaran membaca, peserta didik diminta untuk mengangkat tangan saat mau mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan. Pada saat yang lain mereka harus memperhatikan bahasa tubuh guru agar interaksi dan komunikasi terus terjalin. Proses inilah yang disebut oleh Tharp (1989) dengan istilah participation structure. Jadi fungsi guru adalah memastikan bahwa para peserta didik telah memahami bagaimana cara berpartisipasi selama proses pembelajaran agar memiliki akses belajar yang optimal.
3.      Kemampuan Mengelola Atau Memenej Diri
Glasser (1990) dan Zimmerman (2004) menyatakan, bahwa melalui control dan pengaturan diri, para peserta didik akan mampu menunjukkan tanggungjawab terhadap pelajarannya sendiri..
Adapun kekurangan dan kelebihan pengelolaan kelas :
a.      Kekurangan
1.        Susah diterapkan
2.        Biasanya hanya diterapkan pada tingkat SMP ke atas
3.        Perlu menjaga wibawa dan cara bergaul guru
4.        Senantiasa fokus pada kelas dan segala permasalahannya
b. Kelebihan
1.                    Sangat efektif dalam pembelajaran
2.                    Siswa menjadi sangat nyaman bila ini sukses dilakukan
3.                    Menjadi pembelajaran yang nyaman
4.                    Siswa menjadi cepat menanggapi setiap pembelajaran yang ada
DAFTAR PUSTAKA
·         Azhar, Imam. 2013. Pengelolaan Kelas Dari Teoritis Ke Praktis. Yogyakarta. Insyira
·         Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Cetakan III, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006 ).
·         http://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html. (diakses pada tanggal 11 April 2014 pukul 24.34 WIB )
·         http://unsur-tujuan-prinsip-pengelolaan-kelas.?//,.(diakses pada tanggal 11 April 2014. Pukul 14.25 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar